Keep Our Dreams Alive, And We Will Survive "by:(@Michieyoo)ミシェル"

Minggu, 04 September 2011

Your Tongue is Dangerous

Aku teringat pada hari, dimana aku sangat mengerti bahwa lidah adalah organ tubuh yang berbahaya. Hari itu aku bangun pagi-pagi sekali, sarapan, lalu bersiap untuk pergi kesuatu tempat. Ada yang tau aku akan pergi kemana?? Gereja!! Yupp betul sekali!! Hari yang cerah untuk pergi ke gereja. Aku buru-buru mengambil tas coklatku yang isinya hanya sebuah alkitab, dan langsung memakai sepatu ungu kesayanganku.
Sesampainya disana, anak-anak remaja lainnya sudah memenuhi ruangan, aku meneliti seluruh ruangan, aku mencari temanku. Ternyata dia duduk ditengah, aku pun bergegas duduk di kursi, tepat di sebelah temanku yang kebetulan kosong itu. Dia menyapa ku.
          “Haii Lulu, kau datang lebih lambat hari ini, untung belum dimulai”
          “Maaf Ester, kau tahu kan aku selalu susah untuk bangun pagi”
          “Hahahahaha, ya aku tau” itu kalimat Ester yang terakhir dan kebaktian dimulai. Kami bernyanyi, memuji Tuhan, dan membaca firman yang di pimpin oleh kak Wilson. Kak Wilson mulai menjelaskan firman Tuhan,  yang barusan kami baca bersama, yaitu tentang  “Dosa Karena Lidah”.
“Lidah itu bagaikan api.” Tutur kak wilson.
“ kalian tahu tidak, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Begitu juga dengan lidah kita. Walaupun satu anggota kecil dari tubuh, namun dapat membuat masalah yang besar jika kita menggunakannya dengan tidak berhati-hati. Dengan lidah, kita memuji orang, tapi dengan lidah juga, kita mengutuk orang. Hal seperti itu yang tidak boleh kita lakukan.”
 kak Wilson memang orang yang pandai bercerita. Aku mudah menyerap semua perkataanya. Dan dia mulai bercerita tentang masalah besar yang ditimbulkan oleh sebuah perkataan yang jahat.
“Kakak punya cerita nih, kalian tahu tidak menapa negara Cina menjadi negara komunis??” tanya ka Wilson yang disambut dengan gelengan kepala kami. Lalu kak Wilson melanjutkan..
“Jadi begini ceritanya.. kakak pernah membaca tentang mengapa negara cina menjadi negara komunis (tidak percaya Tuhan). Jadi waktu dulu itu, di negara Cina hanya sedikit yang beragama Kristen. Yang biasanya ke gereja hanya anak-anak pejabat dan orang-orang kaya. Pada suatu hari, dimulailah gereja pada hari minggu, pagi itu. Ada seorang anak yang miskin ikut bergabung. Mungkin dengan sengaja atau tidak sengaja, sang guru itu mengatakan: ‘Ada seekor anjing kuning, dekil yang ikut bergabung bersama kita hari ini’. Mendengar ucapan itu, Sang anak pun sakit hati sekali dengan perkataan sang guru. Mulai saat itulah, dia memutuskan untuk tidak percaya Tuhan. Dia berfikir bahwa, jika orang yang percaya Tuhan dapat mengatakan hal  kejam seperti itu, dia lebih memilih tidak percaya Tuhan. Akhirnya mulai saat itu dia mengumpulkan orang-orang dan mengajarkan kepada mereka bahwa Tuhan itu tidak ada, dia membentuk kelompok yang tidak percaya adanya Tuhan, lalu menyebarlah ke seluruh kota di Cina, dan pada akhirnya negara Cina adalah negara yang tidak percaya Tuhan.” Aku sangat terkesan dengan cerita itu. Aku menyerap semua kalimat dan membayangkannya dengan baik. Siapa sangka kata yang diucapkan oleh seorang guru yang tidak dapat mengendalikan lidahnya dapat membuat dampak sebesar itu. Bahkan dapat membuat sebuah Negara menjadi negara komunis. Sungguh luar biasa lidah kita ini. Aku tidak ingin sesuatu terjadi karena lidahku, maka dari itu sekarang aku harus hati-hati dalam menggunakan lidahku. Bagaimana dengan kalian???

T-H-E   E-N-D
(By: Michelle Yohanne Deviesthe)
(Tgl: 23-January-2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar