Keep Our Dreams Alive, And We Will Survive "by:(@Michieyoo)ミシェル"

Jumat, 30 November 2012

Pelangi Kata Flash Fiction #3


Gagal Mup-On
(By: Michieyo)


Aku berjalan pulang sendirian dari sekolah dengan headset di kepala dan permen lolipop di mulut.  Sambil berjalan dan melompat kecil mengikuti irama musik yang merambat ke telinga.
Aku berjalan di pinggiran trotoar sambil merentangkan tangan guna menyeimbangkan tubuh, agar tidak jatuh. Tidak lama aku berhenti, jalan trotoarnya buntu karena ada belokan, aku berniat untuk berlari ke seberang untuk naik trotoar lagi.. tapi sesaat aku menoleh kekiri, sesaat aku terhipnotis, matahari senja seolah memanggilku untuk mampir sebentar. Dan aku melakukannya, aku pun berbelok ke arah senja, mempercepat langkahku, naik ke tangga kecil kemudian duduk di tepi danau, aku tak tahu ternyata dari sini bisa melihat matahari terbenam dengan indahnya, merah, jingga. Angin berhembus, tiba-tiba terdengar dari headsetku “still stuck in that time, when we called it love, but even the sun sets in paradise…” suasana hatiku pun seolah mengikuti warna senja, teringat bahwa seseorang yang sangat dekat denganku terasa sangat jauh, bagaikan senja… terlalu jauh untuk di gapai, bagaikan bintang… terlalu jauh untuk di raih. Musik terus mengalun “If happy ever after did exist, I would still be holding you like this…” air mata mengalir mulus, ternyata masih ada rasa yang tersisa.. Huuft…lelah aku membunuh perasaan ini, ternyata tidak mati-mati juga. Segitu kuat kah radiasi pesona mu sehingga efek sampingnya masih melekat di setiap kepingan hatiku.. “I gave you my love to borrow, but you just gave it away…”. Aku berdiri lalu kulemparkan lolipop yang sudah habis ku gigit, sejauh mungkin.. Aku muak mengingat semua kebohongannya. Aku pergi.. selamat tinggal senja. aku sukses mencintainya, tapi aku gagal membunuh perasaan menyakitkan ini…aku gagal…



@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@

Poem from: Pelangi Kata

Pelangi senja.
Dulu kukagumi kau tanpa jeda. Sampai saat warnamu membias palsu.
Terhenyak kutertipu.
Bagaimana bisa aku rindu.
Kau nyata atau tidak, aku tak bisa tahu
Sedasawarsa hati merindu gaduh.
Sampai saat pelangi itu pudar
Rasaku tertambat liar
Tercabik pesonamu yang bingar

Jumat, 23 November 2012

Pelangi Kata Flash Fiction #2


Knowing You, Meeting You, and
FALL


(Karya Michieyo)




(Knowing you, meeting you, falling in love with you = Out of my control.)

Hey.. Aku takut pada cinta… kau datang di hidupku lalu seolah memasang perangkap, dan aku terkena jeratanmu.. ah… terpaksa aku jatuh cinta padamu.. terkadang ada rasa ingin mendekapmu. Hangat..aku hanya sanggup membayangkan. Tapi dia datang lalu menangis dan kau mendekapnya.. Aku iri…
Awalnya kebahagiaan diriku adalah ketika aku bertemu dengan orang sepertimu yang bisa membangkitkan semangatku, yang membuat hidupku berarti, ketika kekuatan itu berada pada senyummu dan pada setiap kata yang terucap. Tapi ketika kata yang kau ucap tentang dia, aku sedih. Ketika senyummu itu juga kau berikan padanya aku pun rapuh, hancur berkeping-keping. Sanggupkah aku menahan perih yang menumpuk hari demi hari.  Akhirnya aku mengerti… “Perihku itu kau….”
 “Eh tau nggak, ternyata dia juga suka padaku, thanks ya udah membantu perjalanan cintaku, aku yakin dia benar-benar cinta sejatiku. Aku bahagia sekali punya sahabat sepertimu… aku harap kita bisa bersahabat selamanya hehehe..”  Dan…Bahagiamu itu Aku..
Terkadang memang aku berada dalam kata yang kau sebutkan sebagai “sahabat selamanya” terkadang kata ‘selamanya’ tidak terlalu menyengankan bahkan menyakitkan.. terkadang kau sebut aku pembawa keberuntungan, terkadang kau sebut aku adalah kebahagiaanmu, terkadang kau sebut aku menyenangkan, lucu, dan saat itulah aku mengerti bahwa Kau adalah rasa yang tak mampu kubaca.. ternyata aku tak mengerti apa arti dari semua kata untukku itu… ternyata aku salah.. 

===================================================================




Poem from Pelangi Kata:



Kulepas paksa kau jerat erat
Kudekap hangat kau melekat

Perihku itu Kau
Bahagiamu itu Aku

Aku adalah kata yang kau tulis
Dan Kau adalah rasa yang tak mampu kubaca

Jumat, 16 November 2012

Pelangi Kata Flash Fiction #1


I Missing U
(By: Michieyo)

Pagi ini aku terbangun, suara gemercik diluar membangunkanku, Aku beranjak dari tempat tidurku yang nyaman. Entah kenapa aku melakukannya. Padahal biasanya, untuk berpisah dengan tempat tidurku itu adalah hal yang tersulit untuk dilakukan di pagi hari. Tapi tidak hari ini. Aku keluar dari kamarku lalu membuka pintu depan rumahku, dan duduk di teras menikmati hujan di pagi hari ini. Hening. Yang terdengar hanya gemercik hujan yang menyentuh tanah dan jalanan, sungguh pemandangan indah di pagi hari, setelah sekian lama tidak pernah hujan, dan hujan pagi ini sungguh sangat langka untuk dilewatkan begitu saja. Aku mencoba menarik nafas untuk sekedar mencium wangi hujan pagi ini, menenangkan pikiran, mendengarkan nada percikan air yang dapat membuatku tenang sesaat, melupakan semua beban hidup  yang menumpuk, semua kesedihan dan kebahagiaan sirna, entah apa yang kurasakan saat ini. Mungkin nyaman. Setelah berlarut-larut menikmati hujan, aku berbisik “I miss U” lalu masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap pergi sekolah.
Sesampainya aku di gerbang sekolah, dari kejauhan aku melihat sosok seseorang. Aku dan dia, berlari kecil menghindari percikan rintikan hujan yang masih tersisa. Setelah sampai ditempat yang cukup aman kami saling melempar senyum. Dia adalah seseorang yang selama ini ku kagumi, seseorang yang kusukai, yang senyumnya selalu kuingat, Seandainya aku bisa hanya untuk sekedar mengintip isi hatinya, apakah ada ruang untukku masuk kedalamnya dan merasakan apa itu cinta, dan mengapa aku begitu merindukannya.. dan entah mengapa ketidakpastian ini seolah menyiksaku. Dan aku memberanikan diri menyapa
“Hai..pagi yang dingin ya” kata ku sambil tersenyum
“Hi juga....ya begitulah, tapi aku suka hujan kok” jawabnya sambil membalas senyumku.
“Aku juga suka sama.......hujan” jawabku sedikit iseng.
“Ya, karena tanpa hujan kita gak akan bisa melihat pelangi kan?”
“Hahaha iyap.. tapi apakah menurutmu hujan pagi ini ada artinya?”
“Kurasa ada… mungkin untuk mempertemukan kita pagi ini, percaya nggak? tanya nya dengan wajah menggemaskan.
“Percaya!! Dan kurasa hujan pagi ini juga menjawab semua pertanyaanku.” dia mengerutkan dahi tampak bingung, tapi aku hanya tersenyum, lalu mengucapkan kata perpisahan dan aku menaiki tangga menuju kelasku, dan dia belok ke kanan menuju kelasnya. Aku menatap langit dan berbisik “Thankyou”

+-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-+
Poem from Pelangi kata:

Apa yang meyakinkanmu ini cinta ?
Setiap kali berjarak, aku ingin cepat-cepat kembali kepadamu. 
Rindu...

Rindu itu perjalanan titik temu. 
Nilai terindahnya adalah kerelaan menanti dalam kecemasan, 
juga ketidakpastian.

Demi apa ? Demikian aku mencintaimu ...