Keep Our Dreams Alive, And We Will Survive "by:(@Michieyoo)ミシェル"

Jumat, 21 Desember 2012

Pelangi Kata - Flash Fiction #6


MOM
Pagi hari aku terbangun.. semalam aku menangis seharian.. aku rindu sama Mom.. ini sudah 6 bulan sejak kepergian dia ke negara lain untuk bekerja keras mencari uang untuk kebutuhan hidupku, Ayah yang sakit-sakitan dan adik kecilku.. aku membaca ulang terus surat dari Mom, dengan surat ini aku bisa terus kuat..

  SURAT UNTUK MALAIKAT KECILKU

Mama berharap Michelle anakku yg kukasihi dengan segenap hati,jiwa dan raga,dalam menjalani hari2mu,kamu bisa menemukan hal-hal yg membahagiakan. walaupun banyak hal2 yg tidak enak atau buruk terjadi. Karna kita akan menemukan hal2 yg membahagiakan didalam kehidupan kita bukan melalui mata kita saja tapi juga dengan hati kita. Dengan begitu Michelle akan terlatih untuk selalu bisa melihat lebih dari yg orang lihat dan rasakan..walaupun ada hal buruk yg menimpa ingatlah selalu bahwa akan ada hal yg baik akan datang...tetaplah pelihara hati mu, pikiranmu dengan  hal2 yg baik...jangan kotori itu...tapi juga perlu selalu ingat bahwa,hal2 yg baik dan tulus yg kita lakukan tidak selalu akan menghasilkan kebaikan juga, jangan sampai nanti karna itu Michelle kecewa dan melepaskan selubung kebaikan dari hati dan pikiranmu. Tetaplah semangat,tetaplah ceria karna hari2 membentang dihadapanmu..pegang erat2 keyakinanmu,jangan ada yg menggoyahkan prinsip2mu,jangan biarkan orang lain mengatur dan menentukan kehidupanmu,tetaplah perjuangkan apa yg menjadi impianmu..itu pasti akan tercapai..didalam kerjakerasmu dan didalam doa mu...kamu menimbulkan perasaan kuat,bangga,dan juga terharu didalam hati mama. Dan tetaplah menjadi kakak yg manis untuk Adik..


“Kalian adalah malaikat kecil pelindung ku yg meluruskan jalanku”


-I Miss u Mom-

Jumat, 07 Desember 2012

Pelangi Kata Falsh Fiction #4


Life Has a Cheat
(by: Michieyo)

        Aku melewati hari yang sulit akhir-akhir ini. Tidak tahan rasanya aku seperti ingin mati. Ingin rasanya aku menghilang, ingin rasanya pergi ke tempat yang sangat jauh dan tidak ingin kembali. Bahkan untuk menghadapi hari esok pun aku terlalu malas. sudah 4 jam aku duduk di depan rumah, sore ini memang terasa lebih nyaman. Ini udah yang ke 3 kalinya aku mengupas apel, perutku kembung tapi mulutku masih belum puas untuk menggigit, seolah satu gigitan bisa melupakan sejenak tentang hidupku yang kacau. Apalagi yang bisa ku harapkan? Aku tak tahan dengan tekanan yang menghujaniku. Setiap detik aku berusaha tegar, tapi tiap detik aku berhasil, tiap detik itu juga semua masalah menyerang dan mendorongku seolah ingin sekali aku terjatuh dan terpuruk lalu mereka akan tertawa puas. Aku terdiam sejenak, mengunyah mencari jawaban, aku memandang pisau yang tergeletak. Meliahatnya, memandanginya agak lama.. sekelebat pikiran menghantui.. apa saja yang bisa terjadi saat ini? apa yang bisa dilakukan benda tajam ini, tidak hanya mengupas apel, mengupas tanganku mungin?? Aku berfikir keras, mengapa mengakhiri hidup itu dosa? Mengapa orang-orang yang sudah tidak kuat menanggung beban sepertiku tidak boleh mengakhirinya? Toh aku sudah menyerah? Buat apa aku melanjutkan hidup menyebalkan ini? Aku bimbang, tapi aku tidak suka sakit. Aku mulai berfikir, aku mulai merasa bahwa mengakhiri hidup itu berarti jalan yang paling cepat mengakhiri semuanya, itu berarti aku tidak perlu melanjutkan semua permainan konyol yang diberi nama “kehidupan” itu berarti aku skak mat. Ibaratkan game mungkin bunuh diri adalah “cheat” nya. Hhhh… aku lelah berfikir, aku ingin melihat akhirnya.. aku ingin berjuang sampai pada level paling akhir, aku rasa aku gak butuh cheat. Aku ingin tahu apa yang masih bisa kulakukan dengan apa yang ada padaku, aku akan mensyukuri apa  yang aku punya karena pisau juga bisa mengupas apel, pisau pun bisa menjadi benda yang baik. Mungkin aku hanya perlu bertahan. Aku ingin hidupku bermakna. Setidaknya mungkin masih ada hal-hal kecil yang bisa kulakukan.