I Missing U
(By:
Michieyo)
Pagi ini aku
terbangun, suara gemercik diluar membangunkanku, Aku beranjak dari tempat
tidurku yang nyaman. Entah kenapa aku melakukannya. Padahal biasanya, untuk
berpisah dengan tempat tidurku itu adalah hal yang tersulit untuk dilakukan di
pagi hari. Tapi tidak hari ini. Aku keluar dari kamarku lalu membuka pintu
depan rumahku, dan duduk di teras menikmati hujan di pagi hari ini. Hening.
Yang terdengar hanya gemercik hujan yang menyentuh tanah dan jalanan, sungguh
pemandangan indah di pagi hari, setelah sekian lama tidak pernah hujan, dan
hujan pagi ini sungguh sangat langka untuk dilewatkan begitu saja. Aku mencoba
menarik nafas untuk sekedar mencium wangi hujan pagi ini, menenangkan pikiran,
mendengarkan nada percikan air yang dapat membuatku tenang sesaat, melupakan
semua beban hidup yang menumpuk, semua
kesedihan dan kebahagiaan sirna, entah apa yang kurasakan saat ini. Mungkin nyaman.
Setelah berlarut-larut menikmati hujan, aku berbisik “I miss U” lalu masuk ke
dalam rumah untuk bersiap-siap pergi sekolah.
Sesampainya
aku di gerbang sekolah, dari kejauhan aku melihat sosok seseorang. Aku dan dia,
berlari kecil menghindari percikan rintikan hujan yang masih tersisa. Setelah sampai
ditempat yang cukup aman kami saling melempar senyum. Dia adalah seseorang yang
selama ini ku kagumi, seseorang yang kusukai, yang senyumnya selalu kuingat,
Seandainya aku bisa hanya untuk sekedar mengintip isi hatinya, apakah ada ruang
untukku masuk kedalamnya dan merasakan apa itu cinta, dan mengapa aku begitu
merindukannya.. dan entah mengapa ketidakpastian ini seolah menyiksaku. Dan aku
memberanikan diri menyapa
“Hai..pagi
yang dingin ya” kata ku sambil tersenyum
“Hi juga....ya
begitulah, tapi aku suka hujan kok” jawabnya sambil membalas senyumku.
“Aku juga
suka sama.......hujan” jawabku sedikit iseng.
“Ya, karena
tanpa hujan kita gak akan bisa melihat pelangi kan?”
“Hahaha
iyap.. tapi apakah menurutmu hujan pagi ini ada artinya?”
“Kurasa ada…
mungkin untuk mempertemukan kita pagi ini, percaya nggak? tanya nya dengan
wajah menggemaskan.
“Percaya!! Dan
kurasa hujan pagi ini juga menjawab semua pertanyaanku.” dia mengerutkan dahi
tampak bingung, tapi aku hanya tersenyum, lalu mengucapkan kata perpisahan dan
aku menaiki tangga menuju kelasku, dan dia belok ke kanan menuju kelasnya. Aku menatap
langit dan berbisik “Thankyou”
+-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-++-+-+
Poem from Pelangi kata:
Apa yang meyakinkanmu ini cinta ?
Setiap kali berjarak, aku ingin cepat-cepat kembali kepadamu.
Rindu...
Rindu itu perjalanan titik temu.
Nilai terindahnya adalah kerelaan menanti dalam kecemasan,
juga ketidakpastian.
Demi apa ? Demikian aku mencintaimu ...
Setiap kali berjarak, aku ingin cepat-cepat kembali kepadamu.
Rindu...
Rindu itu perjalanan titik temu.
Nilai terindahnya adalah kerelaan menanti dalam kecemasan,
juga ketidakpastian.
Demi apa ? Demikian aku mencintaimu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar