Gagal Mup-On
(By: Michieyo)
Aku berjalan pulang
sendirian dari sekolah dengan headset di kepala dan permen lolipop di
mulut. Sambil berjalan dan melompat
kecil mengikuti irama musik yang merambat ke telinga.
Aku berjalan di pinggiran trotoar sambil merentangkan
tangan guna menyeimbangkan tubuh, agar tidak jatuh. Tidak lama aku berhenti, jalan
trotoarnya buntu karena ada belokan, aku berniat untuk berlari ke seberang
untuk naik trotoar lagi.. tapi sesaat aku menoleh kekiri, sesaat aku
terhipnotis, matahari senja seolah memanggilku untuk mampir sebentar. Dan aku
melakukannya, aku pun berbelok ke arah senja, mempercepat langkahku, naik ke
tangga kecil kemudian duduk di tepi danau, aku tak tahu ternyata dari sini bisa
melihat matahari terbenam dengan indahnya, merah, jingga. Angin berhembus, tiba-tiba
terdengar dari headsetku “still stuck in that time, when we called it love, but
even the sun sets in paradise…” suasana hatiku pun seolah mengikuti warna
senja, teringat bahwa seseorang yang sangat dekat denganku terasa sangat jauh,
bagaikan senja… terlalu jauh untuk di gapai, bagaikan bintang… terlalu jauh
untuk di raih. Musik terus mengalun “If happy ever after did exist, I would
still be holding you like this…” air mata mengalir mulus, ternyata masih ada rasa
yang tersisa.. Huuft…lelah aku membunuh perasaan ini, ternyata tidak mati-mati
juga. Segitu kuat kah radiasi pesona mu sehingga efek sampingnya masih melekat
di setiap kepingan hatiku.. “I gave you my love to borrow, but you just gave it
away…”. Aku berdiri lalu kulemparkan lolipop yang sudah habis ku gigit, sejauh
mungkin.. Aku muak mengingat semua kebohongannya. Aku pergi.. selamat tinggal
senja. aku sukses mencintainya, tapi aku gagal membunuh perasaan menyakitkan ini…aku
gagal…
@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@-@
Poem
from: Pelangi Kata
Pelangi senja.
Dulu kukagumi kau tanpa jeda. Sampai saat
warnamu membias palsu.
Terhenyak kutertipu.
Bagaimana bisa aku rindu.
Kau nyata atau tidak, aku tak bisa tahu
Sedasawarsa hati merindu gaduh.
Sampai saat pelangi itu pudar
Rasaku tertambat liar
Tercabik pesonamu yang bingar